Sungguh ironis sekarang budaya di Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara RI yang dijadikan sebagai pusat seluruh elemen penting di negeri ini, teryata banyak generasi pemuda yang melakukan budaya primitif dengan menggunakan kekuatan fisik untuk sesuatu yang didasarkan pada nafsu semata.Alawy Yusianto siswa SMA 6 ini harus meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan dengan sebetan celurit di dadanya dan tidak sempat diselamatkan di RS Muhammadiyah karena jaraknya memang tidak terlalu jauh. Di Usianya yang ke 15 ini banyak luka mendalam yang dirasakan lkeluarga atau kerabat terdekannya mengingat tawuran yang diduga adalah serangan dari SMA 70 yang memang tetangga dari SMA 6 ini terjadi ketika alawy dan teman2nya makan sepulang sekolah.
Polisi yang bertugas menangani kasus ini mengaku sudah melakukan penyelidikan dan berharap ini menjadi kasus yang terakhir di Jakarta. Dalam kasus ini belum ditetapkan tersangka dan belum jelas penyebabnya, tetapi sehari telah terjadi bentrok anatara 2 sekolah yang menyebabkan siswa SMA 70 terluka, dugaan sementara modusnya adalah balas dendam antar genk sekolah.
Dugaan yang lain teryata sekolah ini mempunyai alumni yang mengompori adik-adik kelasnya untuk mempersiapkan ketika diserang musuh, dan itu menunjukan adanya doktrinasi untuk membenci sekolah tetangga dan yang lebih parah lagi sekolahan tidak menahu tentang campur tangan alumni ini padhal pendoktrinasi ini terjadi tidak jauh dari sekolah
Sedangkan alawy sekarang sudah dikebumikan dengan luka yang mendalam. Kami selaku temen2 dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah sangat sedih dan pilu merasakan kaum pelajar sekarang ini yang mengalami bobrok mental secara totality, terutama masalah AHKLAK yang sangat tidak ideal, sehingga di tingkat pelajarpun sudah ditemui naluri pembunuh.